Sabtu, 28 Februari 2009

Sok Rejim dan Konspirasi Busuk

* Hj. Awen Diopetri, ST

"Rejim militeristik Suharto yang disokong sepenuhnya oleh Golkar pada masa orde baru sudah lebih dari 10 tahun berakhir. Namun dimasa Reformasi ini praktek 'sok' rejim masih diperlihatkan oleh kader (caleg) golkar dan didukung sepenuhnya oleh pemimpin-pemimpin masyarakat (wali nagari, tokoh masyarakat, dan ketua pemuda) serta antek-anteknya. Mereka secara bersama-sama membuat sebuah konspirasi busuk yang mencederai proses demokratisasi yang sedang berlangsung menjelang pemilu 2009 "

Selasa, 24 Februari 2009, dinagari Buo, kecamatan Lintau Buo kabupaten Tanah Datar sebuah perhelatan nagari sedang berlangsung. Acara yang dihadiri oleh Shodiq Pasadigu, Bupati Tanah Datar, juga dihadiri oleh Hendra Irwan Rahim Caleg DPR RI dan partai Golkar dan banyak pihak lainnya.

Acara gotong royong membuat jalan-yang katanya disponsori oleh caleg golkar tersebut­yang seharusnya dapat menjadi moment meraih simpati masyarakat ini dicederai oleh tindakan pencopotan atribut Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Atribut yang memuat gambar caleg-caleg PKS, Prof DR H Irwan Prayitno, yang juga Ketua Komisi X DPR RI, Masyudi SEI (untuk propinsi), dan Awen Diopetri, ST (untuk kabupaten) dicopot oleh Wali Nagari Buo, Djasman Dewan dan Ketua Pemuda Nagari Buo Yopi Ardi. Bahkan atribut yang ada di Posko Aspirasi Ummat Partai Keadilan Sejahtera yang berlokasi dirumah salah seorang simpatisan PKS juga diperintahkan untuk dicopot oleh Wali Nagari Buo, Djasman Dewan.

Alasan pencopotan atribut PKS ini adalah tidak ada permohonan izin pemasangan atribut kepada mereka. Sebuah alasan yang bodoh dan sikap yang arogan, karena tidak ada aturan dari KPU dan KPUD tentang diperlukannya izin dari wali nagari, apalagi dari ketua pemuda dalam hal pemasangan atribut partai peserta pemilu. Lagi pula atribut-­atribut tersebut telah lama terpasang, kenapa baru pada hari Perhelatan Nagari berlangsung, dicopot dan dipasang kembali pada sore harinya. Sementara ada atribut partai lain yang telah lama juga terpasang dijalan menuju lokasi acara, tapi tidak dicopot. Harusnya sebagai pemimpin mereka bersikap netral dalam pelaksanaan Pemilu, bukan mendukung caleg/partai tertentu dan merugikan caleg/partai yang lain.

Seorang tokoh masyarakat yang juga menyarankan pencopotan atribut PKS, memberikan alasan lain. Katanya acara tersebut dihadiri oleh Hendra Irwan Rahim caleg golkar DPR RI, jadi jangan ada atribut Caleg DPR RI darti partai lain selama acara berlangsung. Setelah acara selesai pasanglah kembali. Tapi kenyataanya bukan hanya atribut PKS yang ada gambar Caleg DRR RI saja yang dicopot, caleg PKS propinsi dan kabupaten juga mengalami hal yang sama.

Yang jadi pertanyaan adalah kenapa harus ada pencopotan atribut caleg dari satu partai disaat berlangsungnya sebuah acara yang diadakan oleh partai lain?. Apa karena takut bersaing dengan caleg partai lain, takut tidak dipilih oleh rakyat, sehingga melakukan cara-cara yang tidak sportif dan arogan?.

Biarlah rakyat bebas memilih sesuai dengan kata hati masing-masing. Rakyat hari ini sudah cerdas, dan dapat menentukan mana yang terbaik untuk dipilih. Kasus pencopotan atribut ini sudah beredar luas dimasyarakat, dan ini dapat menjadi preseden buruk bagi Partai Golkar dimata masyarakat.

Kejadian ini bukan baru pertama kali terjadi, pada saat pengumuman Daftar Calon Sementara, kejadian lain juga dialami oleh Awen Diopetri,ST caleg PKS Tanah Datar 3 nomor urut 6 ini. Oleh caleg Golkar tersebut, caleg PAN Tanah Datar 3- Yulkusmayanto S.Si-dan lagi-lagi wali nagari Buo meminta secara langsung maupun via telepon agar Awen mengundurkan diri dari bursa caleg pada Pemilu 2009. Permintaan tersebut tentu tidak ditanggapi, tak lama berselang beredar issu dimasyarakat bahwa Awen mengundurkan diri. Issu tersebut hilang dengan sendirinya ketika atribut-atribut PKS dan Awen terpasang.

Tapi mereka belum juga berhenti melakukan agitasi. Yang terbaru, mereka mengeluarkan issu tentang kehamilan Awen, sehingga ada, anggapan tidak akan mampu melakukan kerja-kerja pernilu. Hal ini tidak terbukti sarna sekali. Saat ini Awen dan kawan-kawan PKS tengah melakukan kerja-kerja Dakwah dengan memberikan Ceramah Agama pada pengajian Wirid Yassin kaum ibu dinagari Buo. Sungguh sebuah Konspirasi Busuk, tidak punya etika dan Fatsoen Politik yang mereka lakukan secara bersama-sama, dan terus menerus untuk menjatuhkan Awen yang menjadi lawan politik mereka. ,

Pelanggaran Pemilu ini (pencopotan atribut) sudah dilaporkan kepada Panwaslu Kecamatan dan akan diteruskan kepada Panwaslu Kabupaten Tanah Datar. Kepada Bupati Tanah Datar tolong dinjarkan Wali Nagari Buo tersebut tentang pengertian Netralitas Pemimpin Nagari dalam Pemilu 2009. Semoga hidayah Allah SWT segera tercurah menyentuh hati mereka yang mungkin masih buta. Terima Kasih.

* Penulis adalah Calon Anggota Legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera

Daerah Pemilihan Kabupaten Tanah Datar 3 nomor urul 6

Sabtu, 14 Februari 2009

Mobil Operasional

Alhamdulillah,

Syukur Alhamdulillah DPD PKS Tanah Datar telah memiliki satu Mobil Operasional.
Mobil ini dimanfaatkan untuk penunjang kegiatan partai, di samping itu juga dapat dimanfaatkan oleh kader.

Mobil DPD PKS Tanah Datar berusia lebih dari satu bulan (16 Januari 09), dengan jenis mobil suzuki APV Arena. Dengan adanya mobil operasional DPD PKS ini sungguh banyak memberi manfaat. Dalam menghadapi Pemilu April 2009 ini menuntut partai banyak kegiatan untuk menjemput kemenangan PKS. Kegiatan yang telah dilakukan seperti pengokohan struktur, kader, simpatisan, juga jaulah yang langsung dari CAD DPR-RI, DPRD Prov. DPRD Kabupaten dan calon DPD - RI dengan masyarakat maupun dengan tokoh-tokoh.

Jumat, 19 Desember 2008

zwani.com myspace graphic comments
Myspace Islam Graphics

Teknis Pelaksanaan Pemilu di TPS

Cetak halaman ini

Jakarta, kpu.go.id Pada Pemilihan Umum Legislatif 2009, terdapat perbedaan dengan Pemilu Legislatif sebelumnya dalam hal pemberian suara yang dilakukan oleh Pemilih yaitu dari sebelumnya mencoblos surat suara menjadi memberi tanda satu kali pada surat suara.

Untuk memenuhi Pasal 153 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, KPU telah mengeluarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 35 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara di Tempat Pemungutan Suara dalam pemilihan umum anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota Tahun 2009.

Dalam Pasal 40 dalam peraturan KPU tersebut dinyatakan sebagai berikut:
(1) Suara pada surat suara Pemilu anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota, dinyatakan sah apabila :
a. surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS;
b. bentuk pemberian tanda adalah tanda centang (√) atau sebutan lainnya;
c. pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan hanya satu kali pada kolom nama partai atau kolom nomor calon atau kolom nama calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
d. sudut tanda centang (√) atau sebutan lainnya terdapat di dalam kolom nama partai politik, walaupun ujung garis tanda centang (√) melewati garis kolom nama partai politik; atau
e. sudut tanda centang (√) atau sebutan lainnya terdapat pada kolom nomor urut calon atau kolom nama calon, tetapi bagian akhir garis tanda centang (√) atau sebutan lainnya melampaui kolom nomor urut calon atau kolom nama calon.

(2) Suara pada surat suara Pemilu anggota DPD, dinyatakan sah apabila:
a. surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS; dan
b. bentuk pemberian tanda adalah tanda centang (√) atau sebutan lainnya;
c. pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan hanya satu kali pada kolom foto salah satu calon anggota DPD;
d. sudut tanda centang (√) atau sebutan lainnya terdapat di dalam kolom foto salah satu calon Anggota DPD, walaupun ujung garis tanda centang (√) atau sebutan lain melewati garis kolom foto salah satu Anggota DPD.

Untuk Lebih Lanjut Klik www.kpu.go.id

Rabu, 10 Desember 2008

Logika Dakwah dari PKS



Tifatul Sembiring

Partai yang berdiri pada era awal reformasi ini sejak awal mendeklarasikan diri sebagai partai dakwah. Sebagai partai dakwah, apa pun yang dilakukan selalu mendasarkan diri pada logika dakwah, yang selalu mengajak untuk kebaikan.

Tidak mudah untuk mempertahankan diri tetap di jalurnya. Namun, juga bukan hal yang tidak mungkin dilakukan.

Pada pemilu mendatang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap mengusung slogan ”Bersih, Peduli, dan Profesional”. Tema ”Bersih dan Peduli” pada Pemilu 2004 telah membangkitkan semangat kader pada masyarakat untuk memberikan dukungan. PKS di Jakarta kemudian bisa menjadi partai unggulan.

Tentang tema sentral kampanye PKS, Presiden PKS Tifatul Sembiring mengingatkan semua calon anggota legislatifnya untuk tetap berpegang pada tema sentral yang sudah menjadi keputusan bersama.

Untuk itu, PKS sudah menerbitkan buku putih yang menjadi panduan tentang elaborasi dari tema sentral itu.

Meskipun PKS sadar akan pencitraan, Tifatul dengan penuh kerendahan mengakui kekurangannya sebagai manusia.

Menurut dia, PKS bukanlah ”partai malaikat”, tetap saja ada kekurangannya, meskipun sudah dibuat berbagai mekanisme internal untuk mengatasi kekurangan itu.

Berikut pembicaraan bersama Tifatul Sembiring yang ditemui di kantor DPP PKS di Jakarta pada awal Ramadhan 1429 H.

Bagaimana mempertahankan konsistensi perjuangan PKS?

Mempertahankan konsistensi memang tidak mudah, kita perlu memberikan arahan terus-menerus kepada kader. Jadi, kita berbagi tugas. Di PKS ada majelis syuro yang beranggotakan 99 orang, jadi keputusan majelis syuro ini penting karena mereka mewakili 33 provinsi. Mereka berkewajiban mengawasi.

Ada lembaga yudikatif, dewan syariah pusat dan turunannya berada di semua tingkatan wilayah dan kabupaten kota. Ada lagi urusan terkait pidana. Bidang syariah dan badan penegak disiplin organisasi. Ketiga lembaga eksekutif, pengawasan dan peringatan kalau terjadi sesuatu. Inilah organisasi kepartaian yang akan kita bangun.

Namun, berbeda dengan medan dakwah keagamaan, kita juga diingatkan perlunya citra publik. Kita berbuat baik tidak bisa lagi sembunyi-sembunyi karena orang tidak tahu bahwa kita sudah berbuat baik. Inilah kenyataan politik yang harus PKS ambil.

Pasalnya, kalau kita tidak pernah menunjukkan perbuatan baik kita, bisa jadi kita disingkirkan oleh orang yang tidak baik namun pencitraannya baik. Biar bagaimanapun, kita bukan partai malaikat, maka ada saja langkah yang salah.

Namun, jika ada kader yang berlaku salah, kita harus betul-betul mengadilinya, menegakkan aturan.

Konstituen pasti melihat karakter PKS, apakah konsisten atau tidak. Dan penilaian itu bisa dilihat dari berbagai opini yang beredar. Kita selalu mendatangi mereka, kita bertemu dengan mereka, selalu mengajak mereka bicara. Dan apa yang kita lakukan sejauh ini bisa dimengerti.

Saat ini hampir 800.000 kader PKS aktif berdialog dengan masyarakat. Dari kader PKS yang aktif berdialog dengan masyarakat inilah PKS menyerap informasi pada kita yang ada di pusat, tentang apa yang sebetulnya masyarakat inginkan.

Walaupun penyebaran kader belum sampai ke daerah-daerah yang jauh dan berpenduduk sedikit, tetapi untuk daerah perkotaan hampir semuanya sudah bisa dijangkau kader PKS.

Apakah cara itu bisa mempertahankan konstituen dan suara yang pernah diraih PKS?

Untuk mempertahankan konstituen memang tidak mudah. Konstituen sekarang kritis dan memilih yang paling kredibel. Apalagi, masyarakat sekarang sedang kesal dengan berbagai harga yang selalu naik. Harga BBM naik, sembako naik, dan yang lebih parah lagi barang- barang yang dibutuhkan rakyat itu hilang pula. Kredibilitas inilah yang ingin dibangun. Kita tidak ingin ada anggota dewan PKS yang kredibilitasnya jatuh.

Bagaimana dengan kecenderungan golput?

Soal golput, memang terjadi, namun penyebabnya tidak semua sama. Misalnya di Pilkada Tangerang, partisipasi juga rendah. Namun, penyebabnya bisa juga karena sosialisasi KPUD yang rendah. Bisa juga tokoh yang dicalonkan tidak kredibel di mata masyarakat, tidak sesuai aspirasi masyarakat. Selain itu, parpolnya juga menunggu di ujung jalan saja. Jadi orang malas ikut pemilu.

Untuk menekan angka golput, memang seluruhnya harus berperan, masyarakat, parpol, maupun KPU. Namun, kalau pemilu legislatif tampaknya angka partisipasi jauh lebih tinggi dari pilkada.

Soal presiden, apakah PKS akan mengajukan kadernya?

Yang jelas, keputusan yang saat ini ada adalah jika PKS berhasil mendapat dukungan 20 persen suara di parlemen, maka akan mengajukan kadernya sebagai presiden atau wakil presiden.

Namun, tentang siapa nama yang akan diajukan PKS, saya kira semua kader PKS harus siap. Keputusannya akan ditentukan oleh dewan syuro. (Oleh Imam Prihadiyoko, Sosok dan Pemikiran, Kompas, Sabtu, 20 September 2008) ►e-ti

Jumat, 21 November 2008

Menjadi Yang Paling Dicintai

Oleh: Muhammad Nuh

Bukan daging-daging unta dan darahnya itu yang dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya...” (Al-Hajj: 37)

Maha Agung Allah yang Menciptakan kehidupan dengan segala kelengkapannya. Ada kelengkapan pokok, ada juga yang cuma hiasan. Sayangnya, tak sedikit manusia yang terkungkung pada jeratan kelengkapan aksesoris.

Berkurbanlah, Anda akan menjadi yang paling kaya

Logika sederhana manusia kerap mengatakan kalau memberi berarti terkurangi. Seseorang yang sebelumnya punya lima mangga misalnya, akan berkurang jika ia memberikan dua mangga ke orang lain. Logika inilah yang akhirnya menghalangi orang untuk berkurban.

Jika bukan karena iman yang dalam, logika ini akan terus bercokol dalam hati. Ia akan terus menenggelamkan manusia dalam kehidupan yang sempit, hingga ajal menjemput. Sulit menerjemahkan sebuah pemberian sebagai keuntungan. Sebaliknya, pemberian dan pengorbanan adalah sama dengan pengurangan.

Rasulullah saw. mengajarkan logika yang berbeda. Beliau saw. mengikis sifat-sifat kemanusiaan yang cinta kebendaan menjadi sifat mulia yang cinta pahala. Semakin banyak memberi, orang akan semakin kaya. Karena kaya bukan pada jumlah harta, tapi pada ketinggian mutu jiwa.

Rasulullah saw. mengatakan, “Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta benda. Tetapi, kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati).” (HR. Abu Ya’la)

Berkurbanlah, Anda akan menjadi orang sukses

Sukses dalam hidup adalah impian tiap orang. Tak seorang pun yang ingin hidup susah: rezeki menjadi sempit, kesehatan menjadi langka, dan ketenangan cuma dalam angan-angan. Hidup seperti siksaan yang tak kunjung usai. Semua langkah seperti selalu menuju kegagalan. Buntu.

Namun, tak sedikit yang cuma berputar-putar pada jalan yang salah. Padahal, rumus jalan bahagia sangat sederhana. Di antaranya, kikis segala sifat kikir, Anda akan menemukan jalan hidup yang serba mudah.

Allah swt. berfirman, “Ada pun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan ada pun yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” (Al-Lail: 5-10)

Kalau jalan hidup menjadi begitu mudah, semua halangan akan terasa ringan. Inilah pertanda kesuksesan hidup seseorang. Semua yang dicita-citakan menjadi kenyataan. Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “…dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang sukses.” (Al-Hasyr: 9)

Berkurbanlah, Anda akan sangat dekat dengan Yang Maha Sayang

Sebenarnya, Allah sangat dekat dengan hamba-hambaNya melebihi dekatnya sang hamba dengan urat lehernya. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” (Qaaf: 16)

Namun, ketika ada hijab atau dinding, yang dekat menjadi terasa sangat jauh. Karena hijab, sesuatu menjadi tak terlihat, tak terdengar, bahkan tak terasa sama sekali. Dan salah satu hijab yang kerap menghalangi kedekatan seorang hamba dengan Penciptanya adalah kecintaan pada harta.

Islam tidak mengajarkan umatnya untuk tidak berharta. Atau, menjadi miskin dulu agar bisa dekat dengan Allah swt. Tentu bukan itu. Tapi, bagaimana meletakkan harta atau fasilitas hidup lain cuma di tangan saja. Bukan tertanam dalam hati. Dengan kata lain, harta cuma sebagai sarana. Bukan tujuan.

Karena itu, perlu pembiasaan-pembiasaan agar jiwa tetap terdidik. Dan salah satu pembiasaan itu adalah dengan melakukan kurban. Karena dari segi bahasa saja, kurban berasal dari kata qoroba-yaqrobu-qurbanan artinya pendekatan. Berkurban adalah upaya seorang hamba Allah untuk mengikis hijab-hijab yang menghalangi kedekatannya dengan Yang Maha Sayang.

Berkurbanlah, Anda akan menjadi yang paling dicintai

Setiap cinta butuh pengorbanan. Kalau ada orang yang ingin dicintai orang lain tanpa memberikan pengorbanan, sebenarnya ia sedang memperlihatkan cinta palsu. Cinta ini tidak pernah abadi. Cuma bergantung pada sebuah kepentingan sementara.

Allah swt. Maha Tahu atas isi hati hamba-hambaNya. Mana yang benar-benar mencintai, dan mana yang cuma main-main. Dan salah satu bentuk keseriusan seorang hamba Allah dalam mencari cinta Yang Maha Pencinta adalah dengan melakukan pengorbanan. Bisa berkorban dengan tenaga, pikiran, dan harta di jalan Allah. Dan sebenarnya, pengorbanan itu bukan untuk kepentingan Allah. Allah Maha Kaya. Justru, pengorbanan akan menjadi energi baru bagi si pelaku itu sendiri.

Selasa, 18 November 2008

Photo

Photo
DPD & Aleg PKS Tanah Datar {Alamsudin, Masril, Saidani, Firdaus, Didatra, Zuljisman, Ade Raunas}

PKS

Bersih, Peduli dan Professional